Doa ku

DZIKIR/DOA PAGI DAN SORE

Tulisan ini adalah kiriman dari Akhuna Abu Al-Jauzaa’

Penulisan diambilkan dari kitab Hisnul-Muslim karya Dr. Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani hafidhahullah.

PERTAMA

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم { اللّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَا وَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمًٍُِِ }

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaithan yang terkutuk. Allah tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa ijin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” – [QS. Al-Baqarah : 255 /ayat kursi.]

Keterangan :

من قالها حين يمسي أجير منهم حتى يصبح أخرجه الحاكم -1/562 -وصححه الألباني في صحيح الترغيب والترهيب-1/ 273- وعزاه إلى النسائي والطبراني وقال : وإسناد الطبراني جيد

“Barangsiapa yang membaca kalimat ini ketika pagi hari, maka ia dijaga dari (gangguan) jin hingga sore hari”. Dikeluarkan oleh Al-Hakim 1/562 dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wat-Tarhib 1/273 dan beliau menisbatkan hadits tersebut kepada An-Nasa’i dan Ath-Thabarani dimana beliau berkata : “Isnad dari Ath-Thabrani adalah jayyid”.

KEDUA

بسم الله الرحمن الرحيم{ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ*اللَّهُ الصَّمَدُ*لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ * وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ} بسم الله الرحمن الرحيم {قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ * مِن شَرِّ مَا خَلَقَ *وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ * وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ * وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ } بسم الله الرحمن الرحيم{ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ * مَلِكِ النَّاسِ * إِلَهِ النَّاسِ *مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ * الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ * مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ } ثلاث مرات }

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah : Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Ilah yang bertgantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah : Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah : Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaithan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.” – Dibaca 3 x

Keterangan :

من قالها ثلاث مرات حين يصبح وحين يمسي كفته من كل شيء . أبو داود 4/ 322 والترمذي 5/567وانظر صحيح الترمذي 3/ 182

“Barangsiapa yang membacanya (QS. Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas) tiga kali setiap pagi dan sore hari, maka itu telah mencukupkannya dari segala sesuatu”. Diriwayatkan oleh Abu Dawud 4/322, At-Tirmidzi 5/567, dan lihatlah Shahih At-Tirmidzi 3/182.

KETIGA

” أصبحنا وأصبح الملك لله، والحمد لله، لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير، ربِّ أسألك خير ما في هذا اليوم وخير ما بعده وأعوذ بك من شر ما في هذه الليلة وشر ما بعدها ربِّ أعوذ بك من الكسل وسوء الكبر، ربَّ أعوذ بك من عذابٍ في النار وعذاب في القبر“

“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Hai Tuhan, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhan, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhan, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan di kubur.”

Keterangan :

Pada kalimat : أصبحنا وأصبح الملك لله bila sore hari diganti dengan kalimat : أمسينا وأمسى الملك لله. Dan juga pada kalimat ربِّ أسألك خير ما في هذا اليوم وخير ما بعده dst. Apabila sore hari diganti dengan membaca :

ربِّ أسألك خير ما في هذه الليلة وخير ما بعدها وأعوذ بك من شر ما في هذه الليلة وشر ما بعدها – مسلم 4/ 2088

Diriwayatkan oleh Muslim 4/2088.

KEEMPAT

اللّهُـمَّ بِكَ أَصْـبَحْنا وَبِكَ أَمْسَـينا ، وَبِكَ نَحْـيا وَبِكَ نَمـوتُ وَإِلَـيْكَ النِّـشور

“Ya Allah dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).”

Keterangan :

Doa di atas dibaca pada pagi hari. Apabila sore hari membaca doa :

اللّهُـمَّ بِكَ أَمْسَـينا، وَبِكَ أَصْـبَحْنا، وَبِكَ نَحْـيا، وَبِكَ نَمـوتُ وَإِلَـيْكَ المَصـير

{Ya Allah dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu tempat kembali (bagi semua makhluk)}.

الترمذي 5/ 466 وانظر صحيح الترمذي 3/ 142

Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi 5/466; silakan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/142.

KELIMA

اللّهـمَّ أَنْتَ رَبِّـي لا إلهَ إلاّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنـي وَأَنا عَبْـدُك ، وَأَنا عَلـى عَهْـدِكَ وَوَعْـدِكَ ما اسْتَـطَعْـت ، أَعـوذُبِكَ مِنْ شَـرِّ ما صَنَـعْت ، أَبـوءُ لَـكَ بِنِعْـمَتِـكَ عَلَـيَّ وَأَبـوءُ بِذَنْـبي فَاغْفـِرْ لي فَإِنَّـهُ لا يَغْـفِرُ الذُّنـوبَ إِلاّ أَنْتَ

“Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yangberhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”

Keterangan :

من قالها موقناً بها حين يمسي فمات من ليلته دخل الجنة ، وكذلك إذا أصبح أخرجه البخاري 7/150

”Barangsiapa membacanya dengan yakin ketika sore hari, lalu ia meninggal dunia pada malam itu, maka ia akan masuk surga. Dan demikian juga pada pagi hari”. Dikeluarkan oleh Al-Bukhari 7/150.

KEENAM – Hadits ini Dhoif [Lihat koreksi dibawah]

اللّهُـمَّ إِنِّـي أَصْبَـحْتُ أَُشْـهِدُك ، وَأُشْـهِدُ حَمَلَـةَ عَـرْشِـك ، وَمَلائِكَتِك ، وَجَمـيعَ خَلْـقِك ، أَنَّـكَ أَنْـتَ اللهُ لا إلهَ إلاّ أَنْـتَ وَحْـدَكَ لا شَريكَ لَـك ، وَأَنَّ ُ مُحَمّـداً عَبْـدُكَ وَرَسـولُـك (أربع مرات حينَ يصْبِح أوْ يمسي(

“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi ini mempersaksikan Engkau, malaikat yang memikul ‘Arsy-Mu, malaikat-malaikat, dan seluruh makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Mu. Dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan-Mu.” Dibaca 4 x waktu pagi dan sore

Keterangan :

من قالها حين يصبح وحين يمسي أربع مرات أعتقه الله من النار . أخرجه أبو داود 4/ 317 والبخاري في الأدب المفرد برقم 1201 والنسائي في عمل اليوم والليلة برقم 9، وابن السني برقم 70 وحسن سماحة الشيخ ابن باز إسناد النسائي وأبي داود في تحفة الأخيار ص 23

”Barangsiapa membaca doa ini ketika pagi dan sore hari sebanyak empat kali, maka Allah akan membebaskannya dari api neraka”.

Dikeluarkan oleh Abu Dawud 4/317, Al-Bukhari dalam Al-Adabul-Mufrad nomor 1201, An-Nasa’i dalam ’Amalul-Yaum wal-Lailah nomor 9, Ibnu Sunni nomor 70; dan dihasankan oleh Samahatusy-Syaikh Ibnu Baaz berdasarkan sanad An-Nasa’i dan Abu Dawud sebagaimana dalam Tuhfatul-Akhyaar halaman 23.

KETUJUH – Hadits ini Dhoif [Lihat koreksi dibawah]

اللّهُـمَّ ما أَصْبَـَحَ بي مِـنْ نِعْـمَةٍ أَو بِأَحَـدٍ مِـنْ خَلْـقِك ، فَمِـنْكَ وَحْـدَكَ لا شريكَ لَـك ، فَلَـكَ الْحَمْـدُ وَلَـكَ الشُّكْـر

“Ya Allah, nikmat yang kuterima atau diterima oleh seseorang diantara makhluk-Mu di pagi ini adalah dari-Mu. Maha Esa Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. Bagi-Mu segala puji dan kepada-Mu panjatan syukur (dari seluruh makhluk-Mu).”

Keterangan :

Jika sore membaca :

اللّهُـمَّ ما أَمْسَى بي مِـنْ نِعْـمَةٍ أَو بِأَحَـدٍ مِـنْ خَلْـقِك ، فَمِـنْكَ وَحْـدَكَ لا شريكَ لَـك ، فَلَـكَ الْحَمْـدُ وَلَـكَ الشُّكْـر

من قالها حين يصبح فقد أدي شكر يومه ، ومن قالها حين يمسى فقد أدى شكر ليلته . أخرجه أبو داود 4/318 ، والنسائي في عمل اليوم والليلة برقم 7وابن السني برقم 41 وابن حبان (( موارد)) رقم 2361وحسن ابن باز إسناده في تحفة الأخيار ص24.

”Barangsiapa yang membaca doa itu pada pagi hari, maka sungguh ia telah bersyukur pada hari itu. Barangsiapa yang membaca doa ini di sore hari, maka sesungguhnya ia telah bersyukur pada malam itu”.

Dikeluarkan oleh Abu Dawud 4/318, An-Nasa’i dalam ’Amalul-Yaum wal-Lailah nomor 7, Ibnu Sunni nomor 41, Ibnu Hibban dalam Mawaarid nomor 2361; serta sanadnya dihasankan oleh Ibnu Baaz sebagaimana dalam Tuhfatul-Akhyaar halaman 24.

KEDELAPAN

اللّهُـمَّ عافِـني في بَدَنـي ، اللّهُـمَّ عافِـني في سَمْـعي ، اللّهُـمَّ عافِـني في بَصَـري ، لا إلهَ إلاّ اللّه أَنْـتَ .
اللّهُـمَّ إِنّـي أَعـوذُبِكَ مِنَ الْكُـفر ، وَالفَـقْر ، وَأَعـوذُبِكَ مِنْ عَذابِ القَـبْر ، لا إلهَ إلاّ أَنْـتَ – ثلاثاً-

“Ya Allah, selamatkan tubuhku (dari penyakit dan yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah pendengaranku (daripenyakit dan maksiat atau sesuatu yang tidak aku inginkan). Ya Allah selamatkan penglihatanku, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau.” Dibaca 3 x pada waktu pagi dan sore

Keterangan :

أبو داود 4/ 324، وأحمد 5/ 42 والنسائي في عمل اليوم والليلة برقم 22وابن السني برقم 69والبخاري في الأدب المفرد وحسن العلامة ابن باز في تحفة الأخيار ص26

Diriwayatkan oleh Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42, An-Nasa’i dalam ’Amalul-Yaum wal-Lailah nomor 22, Ibnu Sunni nomor 69, Al-Bukhari dalam Al-Adaabul-Mufrad; serta dihasankan oleh Ibnu Baaz dalam Tuhfatul-Akhyaar halaman 26.

KESEMBILAN – Hadits ini Dhoif [Lihat koreksi dibawah]

حَسْبِـيَ اللّهُ لا إلهَ إلاّ هُوَ عَلَـيهِ تَوَكَّـلتُ وَهُوَ رَبُّ العَرْشِ العَظـيم – سبع مَرّات حينَ يصْبِح وَيمسي-

“Alah-lah yang mencukupkan (segala kebutuhanku), tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Dia, kepada-Nya aku bertawakal. Dia-lah Tuhan Yang Menguasai ‘Arsy yang agung.” Dibaca 7 x pada waktu pagi dan sore hari.

Keterangan :

من قالها حين يصبح ويمسي سبع مرات كفاه الله ما أهمه من أمر الدنيا والآخرة .أخرجه ابن السني برقم 71مرفوعاً وأبو داود موقوف 4/321،وصحح إسناده شعيب وعبد القادر الأرناؤوط . انظر زاد المعاد 2/ 376

”Barangsiapa yang membaca doa ini ketika pagi dan sore hari sebanyak tujuh kali, maka Allah akan mencukupkan baginya perkara dunia dan akhirat yang menjadi perhatiannya”.

Dikeluarkan oleh oleh Ibnu Sunni nomor 71 secara marfu’, Abu Dawud 4/321 secara mauquf; serta sanadnya dishahihkan oleh Syu’aib dan Abdul-Qadir Al-Arnauth. Silakan lihat Zaadul-Ma’ad 2/376.

KESEPULUH

اللّهُـمَّ إِنِّـي أسْـأَلُـكَ العَـفْوَ وَالعـافِـيةَ في الدُّنْـيا وَالآخِـرَة ، اللّهُـمَّ إِنِّـي أسْـأَلُـكَ العَـفْوَ وَالعـافِـيةَ في ديني وَدُنْـيايَ وَأهْـلي وَمالـي ، اللّهُـمَّ اسْتُـرْ عـوْراتي وَآمِـنْ رَوْعاتـي ، اللّهُـمَّ احْفَظْـني مِن بَـينِ يَدَيَّ وَمِن خَلْفـي وَعَن يَمـيني وَعَن شِمـالي ، وَمِن فَوْقـي ، وَأَعـوذُ بِعَظَمَـتِكَ أَن أُغْـتالَ مِن تَحْتـي

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga, dan hartaku. Ya Alah, tutupilah auratku dan tentramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri, dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku disambar dari bawahku.”

Keterangan :

أبو داود وابن ماجه وانظر صحيح ابن ماجه 2/332

Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah. Silakan lihat Shahih Sunan Ibnu Majah 2/332.

KESEBELAS

اللّهُـمَّ عالِـمَ الغَـيْبِ وَالشّـهادَةِ فاطِـرَ السّماواتِ وَالأرْضِ رَبَّ كـلِّ شَـيءٍ وَمَليـكَه ، أَشْهَـدُ أَنْ لا إِلـهَ إِلاّ أَنْت ، أَعـوذُ بِكَ مِن شَـرِّ نَفْسـي وَمِن شَـرِّ الشَّيْـطانِ وَشِـرْكِه ، وَأَنْ أَقْتَـرِفَ عَلـى نَفْسـي سوءاً أَوْ أَجُـرَّهُ إِلـى مُسْـلِم

“Ya Allah Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Tuhan pencipta langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, setan, dan balatentaranya. Dan aku (berlindung kepadaMu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang seorang muslim.”

Keterangan :

الترمذي وأبو داود .انظر :صحيح الترمذي3/ 142

Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Abu Dawud. Lihat kitab Shahih At-Tirmidzi 3/142.

KEDUABELAS

بِسـمِ اللهِ الذي لا يَضُـرُّ مَعَ اسمِـهِ شَيءٌ في الأرْضِ وَلا في السّمـاءِ وَهـوَ السّمـيعُ العَلـيم – ثلاثاً-

“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan di langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Dibaca 3 x

Keterangan :

من قالها ثلاثاً إذا أصبح وثلاثاً إذا أمسى لم يضره شيء أخرجه أبو داود 4/ 323 والترمذي 5/ 465 وابن ماجه وأحمد . انظر : صحيح ابن ماجه 2/332 وحسن إسناده العلامة ابن باز في تحفة الأخيار ص39

”Barangsiapa yang membacanya tiga kali ketika pagi dan sore, maka tidak akan membahayakan dirinya sesuatupun”. Dikeluarkan oleh Abu Dawud 4/323, At-Tirmidzi 5/465, Ibnu Majah, dan Ahmad. Silakan lihat Shahih Ibnu Majah 2/332. Sanad hadits tersebut dihasankan oleh ‘Allamatusy-Syaikh Ibnu Baaz dalam Tuhfatul-Akhyaar halaman 39.

KETIGABELAS Hadits ini Dhoif [Lihat koreksi dibawah]

رَضيـتُ بِاللهِ رَبَّـاً وَبِالإسْلامِ ديـناً وَبِمُحَـمَّدٍ صلى الله عليه وسلم نَبِيّـاً – ثلاثا ً –

“Aku rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam sebagai Nabi. “ Dibaca 3 x

Keterangan :

من قالها ثلاثاً حين يصبح وحين يمسي كان حقاً على الله أن يرضيه يوم القيامة . أحمد 4/ 337 والنسائي في عمل اليوم والليلة برقم 4 وابن السني برقم 68 وأبو داود 4/418 والترمذي 5/465 وحسنه ابن باز في تحفة الأخيار ص 39

”Barangsiapa yang membacanya tiga kali pada waktu pagi dan sore,maka hak Allah memberikan keridlaan kepadanya pada hari kiamat”. Diriwayatkan oleh Ahmad 4/337, An-Nasa’i dalam ’Amalul-Yaum wal-Lailah nomor 4, Ibnu Sunni nomor 68, Abu Dawud 4/418, At-Tirmidzi 5/465, serta dihasankan oleh Ibnu Baaz dalam Tuhfatul-Akhyaar halaman 39.

KEEMPAT BELAS

يا حَـيُّ يا قَيّـومُ بِـرَحْمَـتِكِ أَسْتَـغـيث ، أَصْلِـحْ لي شَـأْنـي كُلَّـه ، وَلا تَكِلـني إِلى نَفْـسي طَـرْفَةَ عَـين

“Wahai Tuhan Yang Maha Hidup, wahai Tuhan Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan serahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).”

Keterangan :

الحاكم وصححه ووافقه الذهبي 1/ 545 وانظر صحيح الترغيب والترهيب 1/273

Dishahihkan oleh Al-Hakim serta disepakati oleh Adz-Dzahabi 1/545. Dan silakan lihat Shahih At-Targhiib wat-Tarhiib 1/273.

KELIMA BELAS – Hadits ini Dhoif [Lihat koreksi dibawah]

أَصْبَـحْـنا وَأَصْبَـحْ المُـلكُ للهِ رَبِّ العـالَمـين ، اللّهُـمَّ إِنِّـي أسْـأَلُـكَ خَـيْرَ هـذا الـيَوْم ، فَـتْحَهُ ، وَنَصْـرَهُ ، وَنـورَهُ وَبَـرَكَتَـهُ ، وَهُـداهُ ، وَأَعـوذُ بِـكَ مِـنْ شَـرِّ ما فـيهِ وَشَـرِّ ما بَعْـدَه

“Kami masuk pagi, sedangkan kerajaan hanya milik Allah, Tuhan seru sekalian alam. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar memperoleh kebaikan, pembuka (rahmat), pertolongan, cahaya, berkah, dan petunjuk di hari ini. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang ada di dalamnya dan kejahatan sesudahnya.”

Keterangan :

Apabila sore hari membaca :

أَمْسَيْـنا وَأَمْسـى المُـلكُ للهِ رَبِّ العـالَمـين ، اللّهُـمَّ إِنِّـي أسْـأَلُـكَ خَـيْرَ هـذهِ اللَّـيْلَة ، فَتْحَهـا ، وَنَصْـرَهـا ، وَنـورَهـا وَبَـرَكَتَـهـا ، وَهُـداهـا ، وَأَعـوذُ بِـكَ مِـنْ شَـرِّ ما فـيهـاِ وَشَـرِّ ما بَعْـدَهـا.

أبو داود 4/ 322 وحسن إسناده شعيب وعبد القادر الأرناؤوط في تحقيق زاد المعاد 2/ 273

Diriwayatkan oleh Abu Dawud 4/322, serta sanadnya dihasankan oleh Syu’aib dan Abdul-Qadir Al-Arnauth dalam Tahqiiq Zaadil-Ma’aad 2/273.

KEENAMBELAS

أَصْـبَحْنا علـى فِطْـرَةِ الإسْلام ، وَعَلـى كَلِـمَةِ الإخْـلاص ، وَعلـى دينِ نَبِـيِّنا مُحَـمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَعَاـى مِلَّـةِ أبينـا إِبْـراهيـمَ حَنيـفاً مُسْلِـماً وَمـا كـانَ مِنَ المُشـرِكيـن

“Di waktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlash, agama Nabi kita Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasalam, dan agama ayah kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim, dan tidak tergolong orang-orang yang musyrik.”

Keterangan :

Apabila sore hari membaca :

أَمْسَيْنَا عَلى فطْرَة الإسْلام ، وَعَلـى كَلِـمَةِ الإخْـلاص ، وَعلـى دينِ نَبِـيِّنا مُحَـمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَعَاـى مِلَّـةِ أبينـا إِبْـراهيـمَ حَنيـفاً مُسْلِـماً وَمـا كـانَ مِنَ المُشـرِكيـن

أحمد 3/ 406و 407 وابن السني في عمل اليوم والليلة برقم 34 وانظر : صحيح الجامع 4/ 209

Diriwayatkan oleh Ahmad 3/406,407; Ibnus-Sunni dalam ’Amalul-Yaum wal-Lailah nomor 34. Silakan lihat Shahiihul-Jaami’ 4/209.

KETUJUH BELAS

سُبْحـانَ اللهِ وَبِحَمْـدِهِ – مائة مرة-

“Maha Suci Allah, aku memuji-Nya.” Dibaca 100 x

Keterangan :

من قالها مائة مرة حين يصبح وحين يمسي لم يأت أحد يوم القيامة بأفضل مما جاء به إلا أحد قال مثل ما قال أو زاد رواه مسلم4 / 2071

”Barangsiapa yang membacanya seratus kali pada waktu pagi dan sore, maka tidak akan datang seorangpun di hari kiamat yang lebih afdlal dari apa yang datang dengannya, kecuali seseorang yang mengucapkan hal yang sama dengannya atau lebih dari yang ia ucapkan”. Diriwayatkan oleh Muslim 4/2071.

KEDELAPAN BELAS

لا إلهَ إلاّ اللّهُ وحْـدَهُ لا شَـريكَ لهُ، لهُ المُـلْكُ ولهُ الحَمْـد، وهُوَ على كُلّ شَيءٍ قَدير -مائة مرة إذا أصبح-

“Tidak ada Tuhan (yang berhak untuk disembah) melainkan Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.” Dibaca 100 x kali ketika pagi hari.

Keterangan :

من قالها مائة مرة في يوم كانت له عدل عشر رقاب، وكتب له مائة حسنة ،ومحيت عنه مائة سيئة ، وكانت حرزاً من الشيطان يومه ذلك حتى يمسي ،ولم يأت أحد بأفضل مما جاء به إلا أحد عمل أكثر من ذلك . البخاري 4/95،ومسلم 4/2071

”Barangsiapa yang membacanya seratus kali dalam sehari, maka baginya (pahala) seperti memerdekakan sepuluh budak, ditulis seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, baginya perlindungan dari syaithan pada hari itu hingga sore hari. Tidaklah seorang pun yang dapat mendatangkan yang lebih baik dari apa yang dibawanya kecuali ia melakukan yang lebih banyak darinya”. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari 4/95 dan Muslim 4/2071.

KESEMBILAN BELAS

لا إلهَ إلاّ اللّهُ وحْـدَهُ لا شَـريكَ لهُ، لهُ المُـلْكُ ولهُ الحَمْـد، وهُوَ على كُلّ شَيءٍ قَدير- عشر مرات- أو مرة واحدة عند الكسل

“Tidak ada Tuhan (yang berhak untuk disembah) melainkan Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.” Dibaca 10 x , atau cukup 1 x apabila malas.

Keterangan :

أبو داود 4/319 وابن ماجه وأحمد 4/60 وانظر :صحيح الترغيب والترهيب 1/270 ،صحيح أبو داود 3/957 ، وصحيح ابن ماجه 2/331 وزاد المعاد 2/ 377

Diriwayatkan oleh Abu Dawud 4/319, Ibnu Majah, dan Ahmad 4/60. Silakan lihat Shahih At-Targhib wat-Tarhiib 1/270, Shahih Abi Dawud 3/957, Shahih Ibni Majah 2/331, dan Zaadul-Ma’aad 2/377.

KEDUA PULUH

اللّهُـمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً ، وَرِزْقاً طَيِّباً ، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً – إذا أصبح

Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik, dan amal yang diterima. Dibaca ketika pagi hari.

Keterangan :

أخرجه ابن السني في عمل اليوم والليلة برقم 54وابن ماجه برقم 925وحسن إسناده عبد القادر وشعيب الأرناؤوط في تحقيق زاد المعاد 2/375

Dikeluarkan oleh Ibnus-Sunni dalam ’Amalul-Yaum wal-Lailah nomor 54, Ibnu Majah nomor 925; dan sanadnya dihasankan oleh Abdul-Qadir dan Syu’aib Al-Arnauth dalam Tahqiiq Zaadil-Ma’aad 2/375.

KEDUA PULUH SATU

سُبْحـانَ اللهِ وَبِحَمْـدِهِ عَدَدَ خَلْـقِه ، وَرِضـا نَفْسِـه ، وَزِنَـةَ عَـرْشِـه ، وَمِـدادَ كَلِمـاتِـه – ثلاث مرات إذا أصبح

“Maha Suci Allah, aku memuji-Nya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya, dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya.” Dibaca 3 x di waktu pagi hari.

KEDUA PULUH DUA

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إلَيْهِ – مائة مرة في اليوم –

“Aku memohon kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.” Dibaca 100 x dalam sehari.

Keterangan :

البخاري مع الفتح 11/ 101 ، ومسلم 4/2075

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dengan Fathul-Bari 11/101 dan Muslim 4/2075.

KEDUA PULUH TIGA

أَعـوذُبِكَلِمـاتِ اللّهِ التّـامّـاتِ مِنْ شَـرِّ ما خَلَـق – ثلاثاً إِذا أمسى-

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya” Dibaca 3 x pada waktu sore hari.

Keterangan :

من قالها حين يمسي ثلاث مرات لم تضره حمة تلك الليلة أخرجه أحمد 2/290 والنسائي في عمل اليوم والليلة برقم 590 وابن السني برقم 68وانظر : صحيح الترمذي 3/187، وصحيح ابن ماجه 2/266 وتحفة الأخيار ص45.

”Barangsiapa yang membacanya pada waktu sore hari sebanyak tiga kali, tidak akan berbahaya baginya sengatan (binatang berbisa) pada malam itu”. Dikeluarkan oleh Ahmad 2/290, An-Nasa’i dalam ’Amalul-Yaum wal-Lailah nomor 590, dan Ibnus-Sunni nomor 68. Silakan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/187, Shahih Ibnu Majah 2/266, dan Tuhfatul-Akhyaar halaman 45.

KEDUA PULUH EMPAT

اللّهُـمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى نَبِيِّنَا مُحَمَّد – عشر مرات –

Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasalam. Dibaca 10 x

Keterangan :

من صلى علي حين يُصبح عشراً ، وحين يُمسي عشراً أدركتهُ شفاعتي يوم القيامة”…
رواه الطبراني بإسنادين أحدهما جيد ، انظر الزوائد 10/ 120 وصحيح الترغيب والترهيب 1/273

”Barangsiapa yang bershalawat kepadaku di waktu pagi hari sepuluh kali, dan juga di waktu sore hari sepuluh kali, maka ia akan mendapatkan syafa’atku di hari kiamat”. Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dengan dua sanad yang salah satu diantara keduanya berstatus jayyid. Silakan melihat Az-Zawaaid 10/120 dan Shahih At-Targhib wat-Tarhiib 1/273.

Catatan : Hadits Dhoif diatas tidak dapat diamalkan…

———————-

Jazakallahu Khoiron Ya Aba Al-Jauzaa’..

Abu Aufa
Feb 01, 2007 @ 07:00:15

Ada sedikit koreksi terhadap beberapa hadits diatas..

اللهم إني أصبحت أشهدك وأشهد حملة عرشك, وملائكتك وجميع خلقك, أنك أنت الله لا إله إلا أنت وحدك لا شريك لك, وأن محمدا عبدك ورسولك (أربع مرات) (أخرجه أبو داود 4/317؛ البخاري في الأدب المفرد برقم: 1201؛ النسائي في عمل اليوم والليلة برقم: 9؛ إبن السني برقم: 70.

“Ya Allah! Sesungguhnya aku di waktu pagi mempersaksikan Engkau malaikat yang memikul Arsy-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, sesungguhnya Engkau adalah Allah, Tiada Rabb kecuali Engkau Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu” (dibaca 4 kali) (HR. Abu Dawud 4/317; Bukhari dalamAdabul Mufrad no. 1201; An-Nasa’I dalam ‘Amal Al-Yaum Wa Al-Lailah no. 9; Ibnu Sinni no. 70).

Hadits ini didla’ifkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Dla’if Adabul Mufrad no. 1201; Dla’if Jami’ Ash-Shaghir no. 5729; Al-Kalamut Thayyib no. 25; Ad-Dla’ifah no. 1041.

Dan juga hadits:
اللهم ما أصبح بي من نعمة أو بأحد من خلقك فمنك وحدك لا شريك لك, فلك الحمد ولك الشكر (أخرجه أبو داود 4/318؛ النسائي في عمل اليوم والليلة برقم: 7؛ إبن السني برقم: 41؛ إبن حبان رقم: 2361)

“Ya Allah! Nikmat yang kuterima atau diterima oleh seseorang diantara makhluk-Mu di pagi ini adalah dari-Mu. Maha Esa Engkau, tiada sekutu bagi-Mu, segala puji dan syukur kepada-Mu” (HR. Abu Dawud 4/318; An-Nasa’I dalam ‘Amal Al-Yaum Wa Al-Lailah no. 7; Ibnu Sinni no. 41; Ibnu Hibban no. 2361)

Hadits ini didla’ifkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Dla’if Jami’ Ash-Shaghir no. 5730; Kalamut Thayyib no. 26.

Dan juga hadits:
حسبي الله لا إله ألا هو عليه توكلت وهو رب العرش العظيم (سبع مرات) (أخرجه إبن السني برقم: 71؛ أبو داود 4/321)

“Allah-lah yang mencukupi (segala kebutuhanku), tidak ada Rabb kecuali Dia, kepada-Nya aku bertawakal. Dialah Rabb yang menguasai Arsy yang agung” (dibaca 7 kali) (HR. Ibnu Sinni no. 71; Abu Dawud 4/321)

Hadits ini didla’ifkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Ad-Dla’ifah no. 5286 bahkan hadits ini Maudlu’ [Lihat Dla’if Abi Dawud no. 5081.]

Dan juga hadits:
رضيت بالله ربا, وبالإسلام دينا, وبمحمد –صلى الله عليه وسلم- نبيا (ثلاث مرات) (أخرجه أحمد 4/337؛ النسائي في عمل اليوم والليلة برقم: 4؛ إبن السني برقم: 68؛ أبو داود 4/418؛ الترمذي 5/465).

“Aku ridlo Allah adalah Rabb-ku, Islam adalah agamaku, dan Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam adalah nabiku” (dibaca 3 kali) (HR. Ahmad 4/337; An-Nasa’I dalam ‘Amal Al-Yaum Wa Al-Lailah no. 4; Ibnu Sinni no. 68; Abu Dawud 4/418; At-Tirmidzi 5/465)

Hadits ini didla’ifkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Dla’if Jami’ Ash-Shaghir no. 5734; Al-Misykah no. 2399; Kalamut Thayyib no. 24; Ad-Dla’ifah no. 5020; Shahih wa Dla’if Sunan At-Tirmidzi no. 3389.

Dan juga hadits:
أصبحنا وأصبح الملك لله رب العالمين, اللهم إني أسألك خير هذا اليوم: فتحه, ونصره ونوره, وبركته, وهداه, وأعوذ بك من شر ما فيه وشر ما بعده (أخرجه أبو داود 4/322)

“Kami masuk pagi, sedang kerajaan hanya milik Allah, Rabb seru sekalian alam. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu agar memperoleh kebaikan, pembuka (rahmat), pertolongan, cahaya, berkah dan petunjuk di hari ini. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang ada didalamnya dan kejahatan sesudahnya” (HR. Abu Dawud 4/322)
Hadits ini didla’ifkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ad-Dla’ifah no. 5606 dan Dla’if Sunan Abi Dawud no. 5084.

di ambil dari : http://aliph.wordpress.com

SANYO DIGITAL CAMERASANYO DIGITAL CAMERA

BERCANDA

Adab-Adab Dalam Bercanda

أبو عائشة الجوزاء

Berkelakar atau bercanda merupakan hal lumrah yang dilakukan manusia. Bahkan, kadang berkelakar sudah menjadi semacam ‘bumbu’ dalam setiap pembicaraan. Namun, adakalanya kita menemui seseorang yang berlebihan dalam bercanda dan tertawa, dan di lain pihak ada pula seseorang yang selalu bermuka kelam tanpa dihiasi garis-garis senyum di bibirnya. Islam adalah agama pertengahan (wasath) antara dua kebathilan. Selain itu Islam juga merupakan agama yang komplit, yang mengatur segala sesuatu sampai dengan buang hajat dengan segala adabnya. Lalu,… bagaimana Islam membicarakan fiqh dalam bercanda ?

Dalam beberapa riwayat menyebutkan bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam pernah bercanda ketika memanggil shahabatnya :

يَا ذَا اْلأُذُنَيْن

“Hai yang mempunyai dua telinga “ 1

Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam juga pernah berkata kepada seorang perempuan tua : “Tidak ada perempuan tua yang masuk surga”. Kemudian beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam membaca ayat :

إِنَّا أَنشَأْنَاهُنَّ إِنشَاء – فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا

“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) dengan langsung. Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan “ (Al-Waaqi’ah : 35-36) 2

Dari Anas radliyallaahu ‘anhu diriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki menemui Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam dan berkata: “Wahai Rasulullah, bawalah aku jalan-jalan”. Beliau berkata : “Kami akan membawamu berjalan-jalan menaiki anak unta”. Laki-laki itu pun menukas : “Apa yang bisa kuperbuat dengan anak unta?”. Beliau berkata : “Bukankah setiap unta adalah anak ibunya?”. 3

Dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu diriwayatkan bahwa ia berkata : “Orang-orang bertanya : ‘Wahai Rasulullah, apakah engkau juga mengajak kami bercanda?’. Beliau menjawab : ‘Ya, tapi aku hanya mengatakan sesuatu apa adanya (tanpa berdusta)“4 .

Dari beberapa riwayat tentang kelakar/bercandanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam terkumpul padanya 3 (tiga) perkara :

1. Tidak berdusta / tidak mengada-ada.

2. Dilakukan terhadap wanita, anak-anak, dan kalangan pria yang lemah yang butuh bimbingan.

3. Jarang dilakukan (kadang-kadang).

Tiga perkara di atas hendaknya diperhatikan oleh kaum muslimin – baik bagi orang awam, para da’i, dan para pemimpin – dalam bermuamalah terhadap sesama. Tidak halal hukumnya sengaja melucu dengan hal-hal kedustaan agar manusia tertawa karenanya. Merupakan musibah di masyarakat ketika profesi pelawak menjadi sangat laris di masyarakat. Hendaknya mereka bertaubat kepada Allah ta’ala dan meninggalkannya, sebab rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengancam mereka (yang melucu dengan dusta agar orang-orang tertawa) dengan sabdanya :

ويل للذي يحدث فيكذب ليضحك به القوم ويل له ويل له

“Neraka Wail bagi orang yang berbicara lalu berdusta untuk melucu (membuat orang tertawa); neraka Wail baginya, neraka Wail baginya “ 5.

Dengan demikian, berlebihan dalam kelakar dan terus-terusan dengannya adalah terlarang, karena hal itu akan menjatuhkan kehormatan dan menumbuhkan dendam serta kemarahan. Adapun kalau sedikit, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, maka hal itu mengandung kebaikan jiwa. Dan terakhir, tersisa nasihat emas dari Imam Dzahabi rahimahullah bagi kita semua, dengan perkataannya :

“…hendaknya mereka membatasi diri dan hendaknya mereka mencela diri sendiri sehingga jiwanya tidak goyah. Sementara bagi mereka yang berwajah kusam masam, hendaknya mereka tersenyum dan memperelokkan akhlaqnya, serta harus marah kepada diri sendiri karena kejelekan akhlaqnya. Setiap penyimpangan yang keluar dari rel penyimpangan adalah tercela. Sehingga jiwa itu perlu dididik dan dibenahi” 6

—————————-

Catatan kaki :

1. HR. Tirmidzi dalam Syamail 225 dan Sunan-nya 1992, 3828; Abu Dawud no. 5002; dan Ahmad 3/117, 127. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud no. 4182.

2. HR. Tirmidzi dalam Syamail 240 dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ghayatul-Maram 375.

3. HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya dalam kitab Al-Adab – 92 bab Riwayat tentang Bersendau-Gurau hadits no. 3998 (V : 270) dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud III : 943 no. 4180. Dikeluarkan juga oleh At-Tirmidzi dalam kitab Al-Birr – 57 bab Riwayat tentang Bersendau-Gurau hadits no. 1992 (VI : 207).

4. HR. Tirmidzi dalam kitab Al-Birr wash-Shilah – 57 bab Riwayat tentang Sendau-Gurau 1991; dan beliau berkata : “Hadits ini hasan shahih”.

5. HR. Abu Dawud dalam kitab Al-‘Adab – 88, bab Ancaman Keras terhadap Dusta; hadits no. 3990 dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud III : 942 no. 4175.

6. Siyaaru A’lamin-Nubalaa’ X/140, 141.

=====Abu Al-Jauzaa’ 1427 H======

Dikutip dari Forum My Qur’an….

SYMPHONY YANG INDAH

 

Symphony Yang Indah

Alun sebuah symphony
Kata hati disadari
Merasuk sukma kalbuku
Dalam hati ada satu
Manis lembut bisikanmu
Merdu lirih suaramu
Bagai pelita hidupku

Berkilauan bintang malam
Semilir angin pun sejuk
Seakan hidup mendatang
Dapat ku tempuh denganmu

Berpadunya dua insan
Symphony dan keindahan
Melahirkan kedamaian
Melahirkan kedamaian

Syair dan melodi
Kau bagai aroma penghapus pilu
Gelora di hati
Bak mentari kau sejukkan hatiku

Burung-burung pun bernyanyi
Bunga-bunga pun tersenyum
Melihat kau hibur hatiku
Hatiku mekar kembali
Terhibur symphony
Pasti hidupku ‘kan bahagia

Obat Penyakit Cacar Air

Obat Tradisional Cacar Air

Mengatasi Cacar Air Secara Alamiah

Oleh : Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma

Hampir setiap orang pernah mengalami cacar air. Penyakit ini memang tidak pandang bulu, sebab dapat menyerang semua ras, segala umur, laki-laki atau perempuan, baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan. Orang kulit putih, hitam dan coklat dapat terkena. Anak-anak, remaja, orang dewasa, semuanya dapat terkena cacar air. Namun, pada umumnya penyakit ini lebih banyak menyerang anak-anak usia 2-8 tahun. Cacar air bawaan (kongenital) dapat terjadi pada bayi dalam kandungan ibu yang terserang cacar air. Infeksi cacar air pada bayi yang baru lahir dari seorang ibu yang sehat, jarang terjadi.

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus herpes varicella-zoster dan merupakan penyakit menular. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan kontak tidak langsung. Kontak langsung dapat terjadi melalui cairan pernafasan dan kontak langsung dengan kulit penderita. Ruam pada kulit yang mulai merekah dan pecah sangat menular. Kontak tidak langsung terjadi melalui udara. Menghirup udara yang mengandung kuman virus herpes varicella-zoster dapat menyebabkan seseorang terserang cacar air.

Cacar air dapat membahayakan dan menimbulkan kematian pada penderita kanker dan orang yang mengalami defisiensi sistem imun (penurunan fungsi sistem imunitas/kekebalan tubuh). Turunnya fungsi sistem imunitas tubuh tersebut menyebabkan tubuh tidak mempunyai kekebalan dan sistem ketahanan untuk melawan serangan virus penyebab cacar, sehingga kondisi penderita melemah yang pada akhirnya dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal. Pada anak yang diberi beberapa jenis obat yang berefek pada menurunnya sistem imunitas tubuh, cacar dapat menyebabkan kematian, sebab tubuh tidak mempunyai sistem pertahanan untuk menghancurkan virus penyebab cacar. Penyakit ini juga membahayakan seorang ibu dan bayi yang dikandungnya.

Gejala-gejala cacar air adalah:

  • Munculnya ruam-ruam di kulit
    Cacar air ditandai dengan bintik-bintik merah berupa gelembung berisi gelembung cairan bening yang muncul setelah 24 jam terinfeksi virus herpes varicella-zoster. Bintik-bintik merah yang muncul di kulit penderita disebut dengan ruam. Ruam tersebut biasanya menimbulkan rasa gatal. Bekas ruam yang ditimbulkan itu pada umumnya akan hilang, tetapi ruam yang terkena infeksi dan merusak lapisan kulit biasanya membekas di kulit. Ruam yang terinfeksi akan bernanah. Lalu akan timbul lepuh kemerahan di punggung dan kepala, yang mudah pecah. Pecahnya ruam, menyebabkan cairan keluar dan terbentuklah keropeng. Ruam menyebar ke muka dan jarang ke tungkai dan lengan. Lepuh akan berlanjut 3-4 hari.
    Kadang-kadang dijumpai ulkus (luka) pada membran mukosa mulut, alat genital dan mata. Gatalnya ruam menyebabkan penderita menggaruknya yang menyebabkan infeksi, keropeng dan menimbulkan infeksi baru.
  • Demam, kepala terasa agak sakit dan tidak enak badan
  • Suhu badan meningkat
  • Nafsu makan menghilang
  • Dalam kondisi parah, ruam-ruam dapat muncul di wajah dan anggota gerak, tangan, lengan, kaki dan lain-lain.

Tips untuk mencegah cacar air, antara lain:

  • Menjaga kebersihan badan, pakaian dan lingkungan.
    Pakaian dan lingkungan kotor merupakan sumber dari penyakit. Badan yang kotor akan mudah terinfeksi oleh kuman penyakit.
  • Mengkonsumsi makanan bergizi
    Makanan bergizi membuat tubuh sehat dan berstamina kuat sehingga dapat menangkal serangan infeksi kuman penyakit
  • Menghindari sumber penularan penyakit cacar air
  • Imunisasi vaksin cacar air

Perawatan terhadap penderita cacar air:

  • Mengganti baju penderita setiap hari
  • Menaburkan bedak antigatal pada bagian tubuh yang terkena cacar air untuk mengurangi rasa gatal dan agar ruam menjadi lebih cepat kering.
  • Memisahkan penderita dengan orang yang sehat agar cacar air tidak menular pada yang lain.
  • Mandi dengan menggunakan air hangat yang telah dicampur dengan obat antigatal setiap hari.
  • Memotong kuku agar tidak menggaruk ruam-ruam pada kulit, sehingga tidak timbul infeksi baru.
  • Memberikan kondisi nyaman pada penderita agar dapat beristirahat dengan nyaman dan mempercepat proses kesembuhan

Kombinasi beberapa tanaman berkhasiat obat dapat diramu menjadi obat tradisional yang dapat mengatasi cacar air. Berikut ini adalah ramuan obat tradisional yang dapat digunakan untuk mengatasi cacar air:

Pemakaian dalam :
Resep 1 :
30 gram temu lawak + 25 gram kencur + 15 gram asam jawa + 15 gram jahe, dicuci dan dipotong-potong, lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2-3 kali sehari.

Resep 2 :
2 buah mengkudu matang dicuci dan dijus, atau diparut dan diambil airnya, lalu diminum. Lakukan 2-3 kali sehari.

Pemakaian luar :
Resep 1 :
Kunyit + daging buah asam (asam kawak) masing-masing secukupnya ditumbuk halus, tambahkan minyak kelapa secukupnya, dipanaskan sebentar, setelah dingin dioleskan pada bagian kulit yang terkena cacar air.

Resep 2 :
Daun asam dan kunyit masing-masing secukupnya dicuci dan dihaluskan, lalu dipakai untuk mengoles kulit yang gatal karena cacar air.

Catatan : untuk perebusan gunakan periuk tanah atau panci enamel atau panci kaca.

Secuil Doa Pagi

بسم الله الرحمن الرحيم
أللهم صل على محمد وآل محمد
اِلَهِيْ، قَلْبِيْ مَحْجُوبْ وَنَفْسِيْ مَعْيُوبْ، وَعَقْلِيْ مَغْلُوبْ وَهَوَآئِيْ غَالِبْ، وَطَاعَتِيْ قَلِيلْ وَمَعْصِيَتِيْ كَثِيْر، وَلِسَانِيْ مُقِرٌّ بِالذُّنُوبْ، فَكَيْفَ حِيْلَتِيْ ؟ يَاسَتَّارَ اْلعُيُوبْ وَ يَاعَلاَّمَ اْلغُيُوبْ وَيَاكَاشِفَ اْلكُرُوبْ، اِغْفِـرْ ذُنُوْبَي كُلَّهَا بِحُرْمَةِ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، يَاغَفَّارُ يَاغَفَّارُ يَاغَفَّارُ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن

Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad

Ilahî Qalbî mahjûb wa nafsî ma`yûb, wa `aqlî maghlûb wa hawâî ghâlib, wa thâ`athî qalîl wa ma`shiyatî katsîr, wa lisânî muqirrun/m bidz dzunûb, fakayfa hîlatî? Yâ Sattâral `uyûb wa yâ `Allâmal ghuyûb wa yâ Kâsyifal kurûb, Ighfir dzunûbî kullahâ bihurmati Muhammadin wa âli Muhammad, yâ Ghaffâru yâ Ghaffâru yâ Ghaffâr, birahmatika yâ Arhamar râhimîn.

Dengan asma AllahYang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Ilahi, Tuhanku
Hatiku penuh hijab dan jiwaku penuh aib
Akalku terkalahkan dan hawa nafsuku mengalahkan
Ketaatanku sedikit dan maksiatku banyak
Sedangkan lisanku mengakui dosa-dosaku, bagaimana dengan dayaku?
Wahai Yang Maha Menutupi segala aib
Wahai Yang Maha Mengetahui segala yang ghaib
Wahai Yang Menghilangkan segala duka dan derita
Ampuni semua dosaku dengan kemuliaan Muhammad dan keluarga Muhammad
Ya Ghafar Ya Ghaffar Ya Ghaffar
dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi

Doa ini adalah doa Imam Ali bin Abi Thalib (sa). Dibaca setiap sesudah shalat Shubuh. Usahakan dihafal dan dibaca dalam keadaan sujud di luar shalat. (kitab Mafatihul Jinan, kunci-kunci surga)

Koleksi mobil ku

Bagian Awal

 

Mobil mobil ini adalah hadiah dari budhekuuu

 

 

 

 

 

Aku ikut mejeng...............

 

 

 

Belakang

KASIAT DAUN APOKAT/ALPOKAT

Untuk referensi bagi yang punya penyakit sakit pinggang :


Saya menderita sakit pinggang kurang lebih selama 2 bulan. penyakit itu sangat mengganggu kegiatan saya

Setelah diberitahu teman saya akan kasiat daun apokat/alpokat dan resep itu saya coba untuk laksanakan dan ternyata berhasil, dan ini resepnya :
Ambil 11 lembar daun alpukat yang tidak terlalu tua, kemudian rebus dalam 400ml air (+- 2 gelas) rebus beberapa menit sampai airnya menjadi 75ml (+- 3/4 gelas). Kemudian air hasil rebusan tersebut didinginkan. Minum 1 hari sekali.

Alhamdulillah setelah 7 hari mengkonsumsi air rebusan daun apokat/alpokat tersebut , sakit pinggang saya hilang. dan disarankan banyak minum air putih.

Secuil Catatan Cinta

Tahukah sahabat apa arti Cinta Sejati itu? Menurut saya cinta sejati adalah cinta yang mampu menyayangi, menjaga, memperhatikan, bahkan rela berkorban demi pasangannya. Cinta sejati itu mampu bertahan hingga ajal misahkan mereka. Akan terus abadi.

Puisi Cinta Gus Mus

Tulisan Cinta GUS MUS “Perkenankanlah Aku Mencintaimu”

“Perkenankanlah Aku Mencintaimu”

Perkenankanlah aku mencintaimu seperti ini..

Tanpa kekecewaan yang pasti..
Meski tanpa kepastian yang pasti..

Harapan yang setiap kali dikecewakan kenyataan..
Biarlah dibayar oleh harapan-harapan baru yang menjanjikan..

Perkenankanlah aku mencintaimu semampuku..
Menyebut-nyebut namamu dalam kesendirian pun lumayan..
Berdiri didepan pintumu tanpa harapan,,
dan kau membukakannya pun sudah terasa nyaman..
Sekali-kali membayangkan kau memperhatikanku pun cukup memuaskan..

Perkenankanlah aku mencintaimu sebisaku..

Dikutip dari tulisan GUS MUS
Tulisan Cinta GUS MUS “Perkenankanlah Aku Mencintaimu”.

DOA SHOLAT TARAWIH

DOA SHOLAT TARAWIH

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا بِاْلإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِفَرَائِضِكَ مُؤَدِّيْنَ، وَعَلَى الصَّلَوَاتِ مُحَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَبِالنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلاَيَا صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ e يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ، وَفِى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرَةِ الكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفَّيْنِ شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِيْنٍ، مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا فِيْ هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلاَ تَجْعَلْنَا اللَّهُمَّ مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، إِلهَنَا عَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا، وَاغْفِرِ اللَّهُمَّ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلأُمَّهَاتِنَا، وَلإِخْوَانِنَا وَلأَخَوَاتِنَا، وَلأَزْوَاجِنَا وَلأَهْلِيْنَا َوِلأَهْلِ بَيْتِنَا، وَلأَجْدَادِنَا وَلِجَدَّاتِنَا، وَلأَسَاتِذَتِنَا وَلِمَشَايِخِنَا وَلِمُعَلِّمِيْنَا، وَلِمَنْ عَلَّمْنَاهُ وَلِذَوِى الْحُقُوْقِ عَلَيْنَا، وَلِمَنْ أَحَبَّنَا وَأَحْسَنَ إِلَيْنَا، وَلِمَنْ هَدَانَا وَهَدَيْنَاهُ إِلَى الْخَيْرِ، وَلِمَنْ أَوْصَانَا وَوَصَّيْنَاهُ بِالدُّعَاءِ، وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ.

وَاكْتُبِ اللَّهُمَّ السَّلاَمَةَ وَالْعَافِيَةَ عَلَيْنَا وَعَلَيْهِمْ، وَعَلَى عَبِيْدِكَ الْحُجَّاجِ وَالْمُعْتَمِرِيْنَ وَالغُزَاةِ وَالزُّوَّارِ وَالمُسَافِرِيْنَ، فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَالْجَوِّ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَقِنَا شَرَّ الظَّالِمِيْنَ، وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ، يَا مُجِيْبَ السَّائِلِيْنَ، وَاخْتِمْ لَنَا يَا رَبَّنَا مِنْكَ بِخَيْرٍ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Dipetik dari Buku Al-Azkar Muhammadiah

Sumber : http://www.pesantrenvirtual.com

TATA CARA DAN SYARAT-SYARAT MENYEMBELIH HEWAN

TATA CARA DAN SYARAT-SYARAT MENYEMBELIH HEWAN

Berikut ketentuan masalah menyembelih hewan:

Penyembelihan hewan menurut madzhab Hanafi dan Maliki ketentuannya adalah terpotongnya empat urat leher, yaitu urat tenggorokan, urat pencernaan, dan dua urat nadi. Pendapat ini berdasarkan pada hadits nabi saw : “Menyembelih adalah antara leher dan dagunya hewan”. (H.R. Baihaqi, menurut Zaila’I hadist ini sangat lemah).

Sedangkan Nakhr adalah menusuk urat nadi hewan yang terletak di ujung tenggorokan. Ini hanya berlaku untuk onta.

Adapun menurut madzhab Syafi`i dan Hanbali ketentuannya adalah :
terpotongnya dua saluran di leher hewan, yaitu saluran nafas yang terletak di leher dan saluran makanan/pencernaan.

Jadi melihat pendapat di atas, menyembelih yang sah adalah memotong dua saluran utama leher hewan, yaitu saluran makanan dan pernafasan. Menyembelih yang sempurna adalah dengan terpotongnya juga dua urat nadi leher.

Tujuan dari menyembelih hewan secara agama di samping untuk mematikan hewan juga untuk menghilangkan darah dari daging. Ini karena darah haram dikonsumsi.

Tata cara menyembelih yang Islami :

1). Membaca Basmalah. Mayoritas ulama mengatakan wajib membaca Basmalah. Tidak membacanya dengan sengaja ketika menyembelih menyebabkan tidak halalnya hewan yang disembelih, dengan berlandas kepada ayat surah al-An’am : 121 “Dan jangan kamu sekalian memakan hewan yang tidak disebutkan nama Allah kepadanya”.

Menurut Syafi’i membaca basmalah hukumnya sunnah, dengan berlandaskan kepada hadist yang mengatakan “Sembelihan mukmin adalah halal, membaca basmalah atau tidak” (H.R. Ashabussunan).

2) Sebaiknya dilakukan pada siang hari.

3)Menghadapkan hewan yang disembelih ke arah kiblat dan penyembelih juga disunnahkan menghadap ke arah kiblat.

4) Menidurkan hewan yang hendak disembelih pada sisi kirinya dan menajamkan pisau yang digunakan untuk menyembelih.

Hewan yang disembelih oleh Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) halal dimakan, sesuai dengan nash Al-Qur’an surah Al-Maidah, ayat : 5; “Dan hewan sembelihan ahli kitab adalah halal bagimu sekalian, dan makananmu juga halal bagi ahli kitab”.

Maksud ayat tersebut adalah bila mereka disembelih sesuai dengan tujuan dan tata cara penyembelihan hewan itu sendiri, maka halal untuk dimakan. Ibnu Abbas mengemukakan alasan mengapa hewan sembelihan Ahli Kitab boleh dimakan, “karena mereka percaya dengan Taurah dan Injil”. (Riwayat Hakim).

Adapun hewan yang diperdagangkan di pasar umum dengan tanpa diketahui siapa yang menyembelih dan bagaimana menyembelihnya, maka perlu diteliti bagaimana hewan tersebut disembelih dan darimana umumnya hewan tersebut tersebut berasal? Apakah memang disembelih oleh orang-orang kristen atau yahudi dan apakah penyembelihan yang dilakukan memang sesuai dengan tata cara penyembelihan yang sah. Bila demikian, maka daging hewan tersebut masih termasuk halal.

Pada zaman sekarang ini banyak ditemui cara mematikan hewan dengan menembak pada bagian kepalanya dengan tanpa mengalirkan darah, cara membunuh hewan seperti ini jelas tidak sesuai dengan maksud penyembelihan hewan yang Islami, maka tidak halal untuk dikonsumsi.

Wallahu a`lam. Semoga membantu.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Muhammad Niam

Sumber : pesantrenvirtual